Zeni Geba, Crazy of Money

Satu drama seri Jepang yang dibintangi Matsuyama Ken’ichi ini bergenre misteri dan sedikit thriller. Menceritakan tentang Gamagori Futaro (Matsu Ken), lelaki muda yang berambisi besar terhadap uang. Apapun dia lakukan demi mendapatkan uang yang lebih banyak, termasuk menipu atau membunuh sekalipun.

Kepribadiannya yang demikian licik terbentuk akibat masa kecilnya yang pahit. Futaro hidup dalam kemiskinan bersama ibunya. Ayahnya meninggalkan mereka, sementara kerjanya hanya berjudi, mabuk-mabukkan, dan hanya kembali ke rumah untuk merampas uang. Futaro sangat membenci ayahnya. Bekas luka di matanya pun didapatkannya akibat melawan ayahnya saat suatu malam sang ayah merebut uang yang telah dikumpulkannya dengan susah payah dari hasil mengantarkan koran.

Puncak kebenciannya akan hidup miskin terjadi saat suatu malam ibunya bangun karena batuk meradang yang dideritanya. Futaro yang kebingungan pergi mencari pertolongan ke sebuah klinik. Dan saat dia kembali bersama seorang dokter ke rumah, ibunya telah meninggal. Sejak saat itu, Futaro berpikir bahwa “Uang adalah segalanya. Orang yang lemah tidak pantas hidup.

Futaro tumbuh menjadi pribadi yang misterius. Dia tinggal di sebuah flat kecil di daerah kumuh. Sehari-hari dia bekerja sebagai buruh di pabrik, yang setiap harinya melakukan PHK pada buruh yang terpilih. Setelah di PHK dari pabrik tersebut, Futaro bekerja sebagai buruh di sebuah galangan kapal. Di sana dia bertemu dengan putri direktur perusahaan itu, … Dan dari sanalah Futaro menyusun rencana untuk mendapatkan kekayaan yang selama ini ingin dirasakannya, dengan cara-cara licik seperti penipuan, pemerasan, bahkan pembunuhan!

Dari segi cerita, gue kasih nilai 9 buat Zeni Geba. Tema kriminal yang diangkat nggak monoton. Dorama begini biasanya menonjolkan sisi kekayaan, tapi nggak buat Zeni Geba. Meski uang berhambur di mana-mana, ceritanya tetap fokus ke karakter kuat si tokoh utama. Unsur kekeluargaan juga terasa banget karena di dalamnya banyak adegan yang memperlihatkan hubungan orang tua dan anak yang bikin mata berkaca-kaca. Sayangnya, di awal-awal cerita terasa agak membosankan karena alurnya maju-mundur. Di mulai dengan adegan Futaro bekerja di pabrik, kemudian pulang, lalu hari berganti dan masih diisi dengan aktifitas yang sama. Sampai gue berpikir apa maksud adegan itu. Tapi kebosanan itu jadi terlupakan setelah konfliknya dimulai.

Akting Matsu Ken di sini juga keren banget. Dua jempol deh buat doi! Kalau dilihat dari aktingnya sebagai L di Death Note, peran yang dimainin Ken di sini sih udah nggak mengagetkan buat gue. Pribadi Futaro yang dingin, misterius, bermuka dua, semuanya diperankan dengan sangat baik. Bahkan sampe adegannya ketawa lebay di atas gedung bikin ilfil. Bener-bener cocok sih dia memerankan orang psiko! XD

Well, selain karena Matsu Ken yang jadi pemeran utama, gue kasih rekomendasi dorama ini karena isi pesan dari ceritanya bagus banget. Tapi ada yang mau gue koreksi nih. Berdasarkan pandangan dorama ini, semua orang adalah zeni geba atau gila uang. Karena siapapun akan melakukan apapun untuk mendapatkan uang. Kalau menurut pandangan gue, nggak semua orang begitu. Memang banyak yang begitu, kita akui itu dan gue nggak mau munafik. Tapi itulah inti dari pesannya, bahwa selama seseorang memiliki kebahagiaan, uang bukanlah apa-apa. Karena ada hal yang nggak bisa dibeli dengan uang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Yup, ini dorama bagus. Bener2 jempol buat Matsuyama Kenichi.

Posting Komentar